Namaku dewi,berumur 14 tahun. Aku baru datang dari jambi aku sekarang tinggal dibandung tepatnya dekat dengan Dago.
Ayahku membeli rumah komplek tetapi mungkin yang tinggal hanya orang kerja saja jadi terasa sepi,
Aku cukup nyaman dirumah baruku ini tapi kadang-kadang aku mendengar anak menangis yang sangat seram sehingga membuatku takut.
Malam hari aku mendengar suara itu lagi aku mencari-cari arah suara itu, terdengar di tetangga sebelah. Aku membuka korden jendelaku dan aku melihat seseorang anak sebaya denganku melihatku,anak itu bermuka pucat dan memakai baju putih anak itu seperti menangis. Aku bingung antara dia manusia atau tidak,bulu kudukku langsung berdiri semua. Aku sangat takut dan langsung bergegas tidur, sebelum tidur aku membaca doa dahulu agar tidurku tenang.
Pagi hari, waktu menunjukan jam 06:00,
aku berjalan menuju ibuku yang sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan pagi.Kebetulan aku lagi libur jadi biasa-biasa saja jam segini,aku hanya melihat bapakku yang sudah siap dengan jas kerjanya,sambil membantu ibu menyiapkan makanan aku bertanya tentang kejadian tadi malam yang kulihat tapi mungkin aku harus menyembunyikannya dahulu,
“ Bu, aku boleh nanya ga ?” kataku,
“Boleh dong,sayang. Ada apa?” kata ibu sambil mengoleskan mentega di roti,
“gapapa bu, apa ibu kenal tetangga sebelah kita?” tanyaku,
“Ibu dengar rumah itu sudah lama kosong, memang kenapa?” tanya ibuku,
“ha?masasih bu,apa tidak ada anak yang sebaya denganku tinggal disana?” tanyaku agak kaget,
“tidak, rumah itu sudah lama kosong, memangnya ada apa sih?” tanya ibu dengan curiga,
“astaghfirullah,ibu mungkin tidak akan percaya jika aku ceritakan,” kataku dengan muka ketakutan,
“memang ada apa?”tanya ibu,
“memang ada apa?”tanya ibu,
“tadi malam,aku mendengar suara anak menangis dikamarku dan aku melihat ada anak di rumah itu,” kataku
“ha?mungkin hanya ngelindur kamu,” kata ibu dengan muka yang menyembunyikan sesuatu,
“tuh,kan ibu ga percaya” kataku smabil memakan roti
“sudahlah,sana mandi mungkin hanya imajinasi kamu saja,
Aku beranjak kekamar mandi dan masih curiga dengan itu,..
Malam hari saat aku beranjak tidur aku mendengar suara itu lagi,aku langsung bergegas tidur tanpa kusangka malam itu dia merasuki mimpiku dan mengajakku pergi kerumah itu. Aku yang sedikit merinding dan mencoba memberanikan diri, rumahnya merah dan bau bau tak sedap banyak sarang laba-laba seperti rumah yang kuno dan angker. Ya sebetulnya memang angker.. haha
“Akan kau bawa kemana aku?” kataku
Dia diam tak bersuara tetap menarikku,mukanya begitu pucat dan sanyu..
Tepat di kamar yang menyeramkan kelihatannya seperti gudang, aku diberhentikan dan dipeluk oleh dia.
Aku melihat semua yang dialaminya, dia disiksa oleh bapaknya ibunya telah meninggal sehingga tak ada yang dapat menolong dia tetangga-tetangga tak ada yang dia kenal karna selalu dirumah, bapaknya suka bermain judi dll. Karena bapaknya kehabisa uang dia dijual tetapi tak mau ( berusaha menolak ) dan akhirnya terbunuh oleh bapaknya sendiri,bapaknya memasukan dia dilemari digudang rumahnya dan bapaknya pergi entah kemana..
Aku terbangun dipagi hari, dan langsung menceritakannya semua ke ayah dan ibuku, ibuku yang tidak percaya tiba-tiba langsung percaya dan ayahku mencoba telpon polisi untuk men-chek itu semua..
Aku disuruh ikut karna aku yang tau tempatnya dan tepat didepan pintu gudang polisi mendorong pintu dan mencari lemari yang dimaksudku, dan sayangnya pintu itu sulit dibuka beberapa kali tidak bisa karena polisi tidak bisa membukanya aku merasa ada seseorang yang menyuruhku untuk membuka pintu itu,aku mencoba membuka pintu itu hanya seperti buka pintu biasa saja pintu itu telah terbuka,tak tau mengapa, dan ditemukannlah mayatnya, aku menutupi hidungku karena bau yang sangat tak sedap kulihat para polisi memakai masker dan akhirnya mayat itu dibawa pergi oleh polisi,saat aku keluar rumah itu aku langsung dipeluk ibuku,
“Untung kamu tak apa2,nak” kata ibuku sambil mengelus rambutku
Polisi tiba-tiba menghampiriku
“Terimakasih atas bantuanmu ya nak,” kata polisi tersebut
“iya pak” kataku sambil meringis
Aku dan ibuku beranjak pulang kerumah dan hatiku merasa lega,
Malam hari aku bermimpi anak itu lagi dan dia mengucapkan terimakasih dan aku melihat kegembiraan dimukanya,aku lega dan diapun sudah senang dialamnya.
############################### THE END ############################